BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Al qur’an merupakan kitab suci umat Islam sebagai pedoman hidup, didalamnya
termuat hukum-hukum Islam, janji-janji surga bagi yang beriman dan ancaman
neraka bagi yang ingkar, berita-berita masa lalu, hari kiamat, rahasia-rahasia
ilmu pengetahuan yang baru dapat di buktikan dijaman sekarang, kisah-kisah nabi
dan orang-orang terdahulu yang menjadi bahan perenungan dan teladan jika kisah
tersebut baik, dan masih banyak lagi kandungan-kandungan isi Alqur’an.
Semua itu patut untuk dipelajari karena itu semua adalah isi kandungan
kitap suci kita, sebagai umat Islam, berbahagialah kita pada hari ini
berkesempatan untuk mempelajari satu dari berbagai konten yang ada dalam
Alqur’an, ilmu qashash alqur’an atau kisah-kisah yang ada dalam Alqur’an
menjadi topik indah yang akan kita bahas pad hari ini.
B. Rumusan Masalah
a.
Apa pengertian qashash
Alqur’an?
b.
Apa saja macam-macam
qashash Alqur’an?
c.
Faedah qashash Alqur’an
C. Tujun Penulisan
a.
Mengetahui pengertian
qashash Alqur’an
b.
Mengetahui macam-macam
qashash Alqur’an
c.
Mengetahui faedah
qashash Alqur’an
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Qashash (Kisah)
Kata qashash ( قصص ) adalah bentuk jamak dari kata qishshah
( قصة ).[1]
Qashas yang artinya cerita adalah nama surah yang ke-29 di antara surah-surah
dalam Al-qur’an, surah ini terdiri dari 88 Ayat.[2]
Kata al-qashash adalah bentuk masdar. Seperti
dalam firman Allah Q.S.Al-Kahfi (18): 64 yang berbunyi:
قال ذلك ما كنا نبغ
فارتدا على اثارها قصصا
Terjemahnya:
Musa berkata:
"Itulah (tempat) yang kita cari". lalu keduanya kembali, mengikuti
jejak mereka semula.
Maksudnya, kedua orang dalam ayat itu kembali lagi untuk mengikuti jejak
dari mana keduanya itu datang.[3] Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia Kisah diartikan sebagai cerita atau kejadian (riwayat
dan sebagainya) dalam kehidupan seseorang.[4]
Qashash berarti berita berurutan sedangkan al-qishshah berarti urusan,
berita, perkara, keadaan. Firman Allah Q.S Ali Imran (3): 62 yang berbunyi:
ان هذا لهو القصص الحق
......
Terjemahnya: “Sesungguhnya
ini adalah berita yang benar…”
Juga dalam Q.S. Yusuf
(12): 111 yang berbunyi:
لقد كان في قصصهم عبرة
لاؤلى الالباب.
Terjemahnya: “Sesungguhnya
pada berita mereka terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal.”
Dari berbagai pengertian di atas, dapat penulis simpulkan bahwa secara
global pengertian dari Qashash Al-Qur’an adalah pemberitahuan Qur’an
tentang kisah umat yang telah lalu, kisah-kisa nabi, yang memuat berbagai
peristiwa yang telah terjadi. Di samping itu Qur’an juga memuat segala sesuatu
sebagai petunjuk bagi ummat manusia.
B.
Macam-Macam
Qashash al-Qur’an
Berikut adalah macam-macam dan contoh dari Qashash Al-Qur’an:
1. Kisah
para Nabi dan segala hal yang menyangkut perjuangannya. Seperti Nabi Nuh AS,
Ibrahim AS, Musa AS, Isa AS, rosulullah SAW.
Dibawah ini kutipan dari Nabi Musa AS:
واذقال
موسى لقومه اذكروا نعمة الله عليكم اذ انجاكم من ال فرعون يسومونكم سوء العذاب
ويذبحون ابناءكم ويستحيون نساءكم وفي ذلكم بلاء من ربكم عظيم
|
Artinya : Dan
(ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Ingatlah nikmat Allah
atasmu ketika Dia menyelamatkan kamu dari (Fir'aun dan) pengikut-pengikutnya,
mereka menyiksa kamu dengan siksa yang pedih, mereka menyembelih anak-anak
laki-lakimu, membiarkan hidup anak-anak perempuanmu; dan pada yang demikian itu
ada cobaan yang besar dari Tuhanmu". (Q.S IBRAAHIM:6)
2. Kisah-kisah
yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lalu dan
orang-orang yang tidak dipastikan kenabianya. Misalnya kisah beribu ribu orang
yang pergi dari kampungnyakarena takut mati, kisah Talut dan Jalut, dan dua
putra adam AS, Ashaabul Kahfi, Zulkarnain, Ashaabul Sabt, Korun dan lain-lain.
Contoh kutipan kisah Qorun:
واصبح الذين تمنوا مكانه بالامس يقولون ويكان الله يبسط
الرزق لمن يشاء من عباده ويقدر لولا ان من الله علينا لخسف بنا ويكانه لا يفلخ
الكفرون
Artinya : “Kemudian kami benamkan Qorun itu beserta rumahtangganya
kedalam bumi. Maka takadalah satu kaum yang menolongnya, selain dari pada
allah, sedang dia tidak mendapat pertolongan. “(Q.S.Al Qashash:81)
3. Kisah-kisah
yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa Nabi
Muhammad SAW. Seperti perang badar, perang uhud, perang Hunain, perang Ahzab,
tentang Isra’ dan mi’roj dan lain-lain (Manna’ Khalil al-Qattan, 1998:436)[5]
وماجعله الله الابشرى ولتطمئن به قلوبكم وما النصورالا
من عندالله ان الله عزيز حكيم
Artinya: “Sesungguhnya Aku akan mendatangkan kepadamu bala bantuan dengan
seribu malaikat yang datang berturut-turut.” (Q.S.An Anfal:9)
C.
Faedah Qashash Alqur’an
Allah
menetapkan bahwa dalam kisah orang-orang tedahulu tedapat hikmah dan pelajaran
yang bagi orang-orang yang berakal, serta yang mampu merenungi kisah-kisah itu,
menemukan hikmah dan nasihat yang ada di dalamnya, serta menggali pelajarn dan
petunjuk hidup dari kisah-kisah tersebut. Allah juga memerintahkan kita untuk
ber-tadabbur terhadapnya, mnyuruh unutk meneladani kisah orang-rang yang sholeh
dan mushlih, serta mengambil metode mereka dalam berdakwah dalam posisi kita
sebagai makhluq dan kholfah di muka bumi ini.
Diantara
hikmah yang dapat kita ambil dari kajian kisah-kisah dalam al-Qur’an seperti
yang disebutkan oleh Ahmad Syadali dalam bukunya antara lain sebagai berikut:
1.
Menjelaskan
asas-asas dakwah menuju Allah dan menjelaskan pokok-pokok syariah yang dibawa
oleh para nabi:
وما ارسلنا من قبلك من رسول الا نوحي اليه انه لا اله الا انا فاعبدون
Artinya: “Dan kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum
kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada tuhan selain Aku, maka
sembahlah olehmu sekalian akan Aku.”(Al-Anbiya’:25).
2. Meneguhkan hati Rasulullah
dan hati umat Muhammad atas agama Allah, memperkuat kepercayaan orang mukmin
tentang menangnya kebenaran dan para pendukungnya seta hancurnya kebatilan dan
para pembelanya.
وكلا نقص عليك من انباء الرسل ما نثبت به فؤادك وجاءك في
هذه الحق وموعظة وذكرى للمؤمنين
Artinya: “Dan masing-masing riwayat kami
kissahkan kepadamu di antara pekabaran rosul-rosul, supaya kami tentramkan
hatimu dengan dia; dan telahdatang kepadamu kebenaran dan pengajaran serta
peringatan bagi orang-orang yang beriman.”(Q.S Hud:120).
3. Membongkar kebohongan Ahli
Kitab dengan hujjah yang membeberkan keterangan dan petunjuk yang mereka
sembunyikan, dan menantang mereka dengan isi kitab mereka sendiri sebelum kitab
itu diubah dan diganti.
Misalnya firman Allah:
كل الطعام كان حلالبني اسراءيل الا ماحرم اسراءيل على
نفسه من قبل انتنزل التورىة قل فاءتوا بالتورىة فاتلوها ان كنتم صدقين
Artinya: “Semua makanan dalah halal bagi bani israil melainkan makanan yang di
haramkan oleh israil (Ya”kub) untuk dirinya sendiri sebelum taurat diturunkan.
Katakanlah: (jika kamu mengatakan ada makanan yang diharamkan sebelum
taurat), mak abawahlah taurat itu, lalu bacalah itu jika kamu orang-orang yang
benar.” (Ali ‘Imran:93).
4. Kisah termasuk salah satu
bentuk sastra yang dapat menarik perhatian para pendengar dan memantapkan
pesan-pesan yang terkandung di dalamnya kedalam jiwa.
Firman Allah:
لقد كان في قصصهم عبرة لاولى الاالباب ما كان حديثا
يفترى ولكن تصديق الذي بين يديه وتفصيل كل شيء وهدى ورحمة لقوم يؤمنون
Artinya: “Sesungguhnya
pada kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal.
Bukanlah Qur’an ini pekabaran yang diada-adakan saja, bahkan ia membenarkan
(kitab) yang di hadapannya da menerangkan tiap-tiap sesuatu, lagi petunjuk dan
rahmat bagi kaum yang beriman. (Q.S
Yusuf:111)[6]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian
di atas, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
- Qashash al-Qur’an adalah pemberitahuan Qur’an tentang kisah umat yang telah lalu, kisah-kisa nabi, yang memuat berbagai peristiwa yang telah terjadi. Di samping itu Qur’an juga memuat segala sesuatu sebagai petunjuk bagi ummat manusia.
- Kita wajib percaya bahwasanya kisah-kisah dalam al-Qur’an merupakan bagian sejarah ummat manusia yang diungkapkan oleh Allah Swt berupa kisah-kisah dan cerita-cerita yang mengisahkan para Nabi dan Rasul, peristiwa para ummat terdahulu, dan kehidupan Muhammad SAW serta kehidupan yang semasa dengan beliau.
- Kita Juga harus percaya bahwa kisah-kisah dalam al_Qur’an itu dikemukakan bukan sekadar untuk menambah pengetahuan yang dapat dibuktikan dengan berbagai temuan ilmiah yang ada, karena jauh dari semuanya maksud dari cerita dalam al-Qur’an adalah menuntun manusia agar mengambil pelajaran dalam kisah-kisah tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia, (Pustaka
Progressif, 1997)
Ahsin W. Al-Hafidz, Kamus Ilmu Al-qur’an.
(AMZA, 2005)
Manna Khalil
al-Qaththan, Mabahis fi Ulum al-Quran (Mansyurat al-Asr al-Haidis, 1973)
Tim Penyusun Kamus
Pusat Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke-III (Cet.
II ed. III; Jakarta: Balai Pustaka, 2002)
Nur Kholis,
Pengantar Studi Al-qur’an dan Al-hadis, (Yogyakarta: SUKSES offet, 2008)
http://roffanururrosya.blogspot.co.id/2015/10/contoh-makalah-qashash-al-quran.html
[3] Manna Khalil
al-Qaththan, Mabahis fi Ulum al-Quran (Mansyurat al-Asr al-Haidis, 1973), hlm. 305.
[4] Tim Penyusun Kamus
Pusat Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke-III (Cet. II
ed. III; Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hlm. 572.
[5] Nur Kholis,
Pengantar Studi Al-qur’an dan Al-hadis, (Yogyakarta: SUKSES offet, 2008), hlm
126.
[6] http://roffanururrosya.blogspot.co.id/2015/10/contoh-makalah-qashash-al-quran.html selasa, 06 november 04:15
0 Response to "MAKALAH QASASH DALAM ALQUR'AN"
Post a Comment