OLEH :
1.
Jelaskan
metode-metode memperoleh kebenaran ? Lantas, di manakah posisi metode Ilmiah ?.
Manusia dalam kesehariannya selalu
dihadapkan dengan berbagai problematika hidup, baik itu masalah menyangkut
dirinya, keluarganya maupun masyarakat yang berada dalam jangkauan
pengamatannya.
Dengan bermunculannya
permasalahan-permasalahan itu, manusia yang notabenenya telah dkaruniai tuhan
dengan akal untuk berfikir, akan selalu mencoba mencari kebenaran dari
permasalahan-permasalahan tersebut. Sehingga pada akhirnya mereka bisa puas
atas jawaban yang mereka temukan.
Dalam usaha manusia memperoleh
kebenarannya, mereka dapat menempuhnya dengan berbagai macam metode, yaitu:
Ø
Penemuan
secara kebetulan
Metode kebetulan merupakan metode yang di mana seseorang mendapatkan
hasil dari suatu penemuan dengan ketidak sengajaan atau kebetulan.
Metode ini memang tidak dapat dipakai dalam bekerja ilmiah, karena
sesuatu yang kebetulan selalu berada di dalam keadaan yang tidak pasti;
datangnya tidak dapat diperhitungkan secara berencana.
Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa metode penemuan kebetulan
ini hanya bersifat pasif, dan hanya menanti datangnya ilham atau peristiwa yang
sifatnya dadakan, tidak dapat direncanakan secara ilmiah dan sistematis.
Ø
Melalui
“Trial and Error”
Metode “Trial and Error” meupakan metode atau cara di mana seseorang
melakukan percobaan memecahkan masalah, akan tetapi ia tidak ada kesadaran yang
pasti mengenai pemecahan masalahnya.
Jadi, dalam metode ini seseorang hanya mencoba keberuntungannya
dalam memecahkan suatu masalah.Dan kalaupun gagal, ia akan mengulangi
percobaannya dengan mengevaluasi percobaan yang telah ia lakukan sebelumnya.
Ø
Melalui
otoritas atau kewibawaan
Manusia seringkali cenderung mudah percaya dan mengikuti apa saja
yang dikatakan oleh seseorang yang dianggap memiliki keahlian atau kedudukan
yang tinggi, seolah-olah pendapat mereka itu mutlak dan wajib diikuti. Walaupun
apa saja yang dikatakan mereka belum tentu berdasarkan dari peneltian atau
bersifat ilmiah, bisa jadi mereka hanya berangkat dari kesan yang mereka
rasakan.
Metode atau cara inilah yang biasanya sering dibuat patokan oleh
orang awam dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Mereka hanya patuh
dengan pendapat orang yang mereka percayai, tanpa mencoba mengambil langkah
untuk mendapatkan jawaban atau kebenaran dari permasalahan mereka.
Ø
Pemecahan
secara spekulasi
Metode ini hampir mirip dengan metode “Trial and Error”, yang mana
kedua metode ini sama-sama mengadakan percobaan tanpa tahu akan keefektifan
cara yang diambil. Akan tetapi metode spekulatif ini lebih sistematis. Karena
dalam percobaan yang ditempuh itu berdasarkan pilihan yang diambil dari
beberapa kemungkinan lain. Tidak asal-asalan seperti yang ada pada metode
“Trial and Error”.
Seseorang yang memiliki pandangan yang tajam mengenai suatu
permasalahan kadang-kadang membuktikan adanya kebenaran yang dicapai melalui
spekulasi. Akan tetapi seperti yang telah dikatakan sebelumnya, spekulasi ini
tidak mempunyai kepastian dalam cara kerjanya. Jadi hanya bersifat
untung-untungan saja.
Ø
Dengan
befikir kritik atau berdasarkan pengalaman
Metode ini merupakan awal mula metode penyelidikan. Karena manusia
mulai mencari jalan sebaik-baiknya untuk sampai pada tujuan.
Dalam penerapannya, metode ini ditempuh melalui usaha yang matang,
karena seseorang mengamati terlebih dahulu masalah yang mereka hadapi dan
kemudian mencoba mencocokkan masalah tersebut dengan peristiwa atau pengalaman
yang telah ada. Sehingga pada akhirnya mereka menentukan cara untuk mencari
kebenaran akan permasalahan yang mereka hadapi.
Ø
Melalui penyelidikan
ilmiah
Metode atau cara penyelidikan ilmiah merupakan metode yang ditempuh
dengan proses ilmiah, yaitu dengan penyelidikan.
Dalam penyaluran sampai pada tahap ini, seseorang meyakini bahwa ada
sebab bagi setiap akibat, dan bahwa setiap gejala yang Nampak dapat dicari
penjelasannya secara ilmiah. Sebab akibat bukan suatu masalah ghaib, bukan pula
suatu permainan kira-kira, bukan pula suatu yang diterima atas otoritas.
Oleh karena itu, metode ini hanya akan menarik dan membenarkan suatu
kesimpulan apabila telah dibentengi dengan bukti-bukti yang meyakinkan,
bukti-bukti yang mana dikumpulkan melalui prosedur yang sistematik, jelas dan
dikontrol.
Dari pemaparan metode-metode di atas, posisi metode ilmiah berada di
metode penyelidikan ilmiah. Karena proses yang dilalui metode ilmiah tersebut
berlandaskan bukti yang dapat dipertanggung jawabkan dan diaplikasikan secara
sistematis. Walaupun dalam perjalanannya metode ini juga membutuhkan data empiris
dan berfikir kritis.
2.
Sepakatkah
Anda jika paradigma penelitian hanya dibagi kualitatif dan kuntitatif ?
Mungkinkah keduanya digabung atau justru harus ditambah atau dikembangkan ?
Saya sepakat jika paradigma penelitian hanya dibagi kualitatif dan
kuantitaif. Karena keduanya saling melengkapi satu dengan yang lainnya.
Metode penelitian kualitatif yang bertujuan memperoleh generalisasi
dari suatu masalah, bukan aspek pemahaman secara mendalam ini telah di tutup
dengan cara lain; yaitu dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif, yang
mana metode ini lebih spesifik lagi menggali data secara mendalam.
Jadi, para peneliti cukup dengan memilih dari kedua paradigma
penelitian ini dengan mempertimbangkan aspek mana yang lebih ia sukai dalam
penelitiannya.
Dalam penerapannya, kedua metode ini mungkin sekali digabungkan.
Sekarang ini para ilmuan juga telah merumuskan metode penelitian kuantilatif,
yang mana metode tersebut merupakan penggabungan dari metode penelitian
kualitatif dan kuantitatif. Walaupun dalam pengaplikasiannya metode tersebut
bisa lebih cenderung kesalah satunya dan yang lain cuma diambil beberapa langkahnya
saja.
3.
Buatlah
judul, latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat dan tinjauan pustaka
penelitian !
·
Judul
“EFEKTIFITAS METODE LANGSUNG/MUBASYAROH DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA ARAB DI KELAS 1 ALIYAH MA SUNAN KALI JAGA”
·
Latar
Belakang
Dalam pembelajaran bahasa Arab, terdapat berbagai macam metode yang
digunakan oleh pendidik untuk mengembangkan bahasa Arab peserta didiknya. Salah
satu metode pembelajaran tersebut adalah metode langsung atau mubasyaroh.
Metode langsung merupakan metode di mana dalam prakteknya pendidik menggunakan
bahasa arab murni tanpa selingan bahasa ibu.
Metode ini biasanya diaplikasikan kepada peserta didik yang sudah
memiliki kemampuan dasar bahasa Arab. Karena siswa dituntut memehami materi
yang diajarkan oleh pendidik yang menggunakan bahasa Arab secara total.
Di sekolah-sekolah formal terutama tingkatan Aliyah, metode ini
jarang sekali dipakai, karena melihat keefektifan dari metode ini yang memang
sulit sekali diterapkan. Meskipun begitu ada juga yang telah mempraktekannya
hingga sekarang, seperti di kelas 1 Aliyah MA Sunan Kali Jaga. Mereka sudah
mempraktekan metode ini sejak berdirinya madrasah tersebut, yaitu pada tahun
1992. Meskipun pada awalnya madrasah tersebut mengalami kesulitan, pada
akhirnya seiring evaluasi dan perbaikan yang telah dilakukan, kini madrasah
tersebut dapat dijadikan contoh oleh madrasah-madrasah lain dalam mengembangkan
metode langsung ini. Mengingat betapa efektifnya metode langsung ini diterapkan
dalam mengembangkan kemampuan bahasa Arab peserta didik.
·
Rumusan
Masalah
1.
Apa yang
melandasi MA Sunan Kali Jaga memilih metode langsung ini?
2.
Bagaimana
mereka mengaplikasikan metode langsung ini dengan efektif?
3.
Evaluasi
apa saja yang dilakukan dalam mengembangkan metode langsung ini?
·
Tujuan dan
Manfaat
Penulisan ini bertujuan agar madrasah-madrasah yang memiliki mata
pelajaran bahasa Arab dapat termotivasi dan menjadikan metode yang kelihatannya
sulit ini bisa mudah dan efektif diaplikasikan di madrasah-madrasah tersebut.
Dan mereka tidak bingung menghadapi masalah-masalah yang nantinya akan dihadapi
dalam pengaplikasian metode langsung ini.
·
Tinjauan
Pustaka
Tinjauan pustaka ini berfungsi untuk menunjukkan
orisinalitas atau keaslian dalam penelitian. Di antara buku dan penelitian
sejenis yang telah dilakukan baik dalam penelitian sebelumnya maupun dalam
penelitian ini terdapat banyak kesamaan, akan tetapi khususnya dalam penelitian
ini ada tambahan dari berbagai buku yang berbeda yaitu khususnya membahas
tentang penggunaan metode langsung atau mubasyaroh dalam pembelajaran bahasa
Arab untuk mengatasi rendahnya maharoh kalam siswa.
Hal demikian yang bertujuan untuk dijadikan
sebagai perbandingan lebih lengkap tidaknya, baik di antara penelitian ini
maupun sebelumnya, adalah sbb:
·
Acep hermawan, dalam bukunya “Metode pembelajaran bahasa Arab”.
·
Drs. Ahmad Muhtadi Ansar, dalam bukunya “Pengajaran bahasa Arab media dan
metode-metodenya”.
·
Ahmad Fuad Effendi, dalam bukunya “Metodologi pengajaran bahasa Arab”.
·
Drs. Abubakar Muhammad, dalam bukunya “Metode khusus pengajaran bahasa
Arab”.
Berdasarkan
pada penelitian yang telah dilakukan terdahulu, penulis melakukan penelitian
yang membahas pengaruh metode pengajaran bahasa Arab untuk meningkatkan maharoh
kalam siswa. Oleh karena itu, permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini
untuk memenuhi kelengkapan dalam buku-buku tersebut.
0 Response to "RESUME FILSAFAT: ESENSI KEBENARAN"
Post a Comment