Batik tulis Bakaran pemasarannya masih di pasar- pasar lokal meskipun sudah berada di luar pulau Jawa seperti Sulawesi, Sumatera, Kalimantan, dan berbagai kota besar di Jawa akan tetapi belum bisa menembus pasar ekspor. Hal ini karena minimnya modal yang dimiliki oleh pengrajin. Selain itu batik tulis Bakaran masih mempertahankan pakem- pakem dalam motif maupun pembuatannya sehingga motif yang ada banyak yang menganggap masih kuno. Berbeda dengan batik Pekalongan yang menuruti keinginan pasar dalam motifnya sehingga banyak konsumen bahkan bisa menembusi pasar ekspor.
Batik tulis
Bakaran hanya mampu memenuhi permintaan pasar lokal juga karena minimnya
pengrajin batik di desa Bakaran Wetan maupun Kulon. Hal ini disebabkan karena
masyarakat Bakaran lebih senang dengan pekerjaan tambak. Mayoritas masyarakat
Juwana memang memiliki mata pencaharian sebagai petani tambak baik tambak udang
maupun bandeng dan nelayan.
Ada juga
pemasaran batik bakaran lewat via online (online market) khusus produk
kain-kain batik asal Bakaran, Juwana, Jawa tengah. Hal ini untuk memudahkan
pembeli untuk membeli batik Bakaran Juwana cukup dengan sekali klik di depan
komputer, pembeli sudah dapat membeli batik Bakaran Juwana dengan mudah dan
tidak repot-repot keluar rumah untuk membeli batik, selain itu membantu
pengrajin kain batik tulis di jawa ini bisa melakukan pemasaran dan bisa
menambah jumlah pendapatan selain itu .
Setiap bulan kain
batik khas Bakaran Juwana dapat menjual sekitar 500 hingga 600 lembar kain
batik tulis, dengan harga jual
yang bervariasi mulai dari Rp 150.000 hingga Rp 500.000 per potong. Jadi omzet
penjualan batik Bakaran sekitar Rp 60.000.000 per bulan. Untuk supply produk,
biasanya kami bekerja sama dengan supplier kain batik di daerah Bakaran, Juwana. Jadi kain batik yang
kami jual benar asli asli buatan handmade Khas Bakaran.
0 Response to "RESUME PEMASARAN BATIK TULIS BAKARAN JUWANA JAWA TENGAH"
Post a Comment