METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di . . . yang berlangsung selama . . ., yaitu
mulai bulan . . . samapi dengan bulan . . . tahun . . .
B. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, karena menggunakan
data yang tidak mengalami perlakuan khusus dalam pengumpulan data (bersifat
alamiah, bukan buatan), maka penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian
survey (Sugiyono, 2008:12). Metode survey menurut Sangarimbun dan Effendi
(1989:3) adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Menurut Alreck
dan Settle (1995:456) mengatakan bahwa suvey adalah:
A research technique where information requirement
are specified, a population is identified,
a sample selected and systematically questioned, and the results
analyzed, generalized to the population, and reported to meet the information
needs.
Servey adalah merupakan teknik/metode
penelitian yang dimaksudkan untuk memperoleh informasi dari suatu sampel dalam
suatu populasi untuk kemudian dianalisis guna memperoleh generalisasi atas
populai dimana sampel itu diambil/ditarik.
Menurut Alreck dan Settle (1995:456)
suvey adalah:
A research technique where information requirement
are specified, a population is identified,
a sample selected and systematically questioned, and the results
analyzed, generalized to the population, and reported to meet the information
needs.
Servey adalah merupakan teknik/metode
penelitian yang dimaksudkan untuk memperoleh informasi dari suatu sampel dalam
suatu populasi untuk kemudian dianalisis guna memperoleh generalisasi atas
populai dimana sample itu diambil/ditarik.
C. Paradigma Penelitian
Pola pengaruh
antara variabel yang akan diteliti disebut sebagai paradigma penelitian
(Sugiyono, 2012:65). Secara sederhana paradigma penelitian ini dapat
ditunjukkan seperti gambar berikut:
X :
Y :
Paradigma
atau pola pengaruh antar variabel
penelitian pada dasarnya merupakan rencana studi/penelitian yang
menggambarkan prosedur dalam menjawab pertanyaan masalah penelitian. Menurut
Stelltiz dalam Umar (2003:90) terdapat tiga jenis desain penelitian yaitu:
desain eksploratoris, desain deskriptif, dan desain kausal. Desain
eksploratoris merupakan desain penelitian untuk menjajagi dan mencari ide-ide
atau pengaruh-pengaruh yang baru atas persoalan-persoalan yang relatif baru.
Desain deskriptif merupakan desain penelitian yang bertujuan menguraikan sifat
atau karakteristik suatu gejala atau masalah tertentu, dan desain kausal
merupakan desain penelitian yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh-pengaruh
atau pengaruh antar variabel.
Dengan
mengacu pada masalah penelitian serta jenis penelitian, maka desain/paradigma
penelitian ini adalah desain kausal, dimana kajiannya dimaksudkan untuk
menganalisis hubungan/pengaruh antar variabel yaitu variabel
indepensent (variabel bebas), yaitu ... (X), dan variabel dependent (variabel
terikat), yaitu . . . (Y).
D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini variabel-variabel yang akan dikaji terdiri dari 2
(dua) variabel, yaituvariabel . . . (X),
dan variabel . . . (Y). Dari masing-masing variabel tersebut dikelompokkan ke
dalam dua jenis variabel, yaitu variabel bebas (independent variable)
atau variabel X dan variabel terikat (dependent variable) atau variabel
Y.
Dalam
kaitannya dengan pelaksanaan penelitian, maka variabel-variabel tersebut perlu
dijabarkan ke dalam bentuk operasional guna melakukan pengukuran bagi
kepentingan analisis. Untuk itu berikut ini akan dikemukakan operasional dari
variabel tersebut serta penjabarannya ke dalam indikator-indikator sebagai
acuan dalam penyusunan instrumen penelitian.
1. . . .
(X)
2. . . .
(Y)
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi
adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua
elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau
studi kasus (Suharsimi Arikunto, 2006:130). Di dalam Encyclopedia of Educational
Evaluation disebutkkan bahwa. ”A population is a set (or collection) of
all elements processing one or more attributes of interest”. Sementara
Sugiyono (2008:117) memberikan penjelasan bahwa
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk diperlajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi
juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah
yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
2. Sampel
Jika kita
hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut
penelitian sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Dan dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan
hasil penelitian sampel. Yang dimaksud menggeneralisasikan adalah mengangkat
kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi (Suharsimi
Arikunto, 2006:132).
Sedangkan
Sugiyono (2008:118) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan
peneliti tidak mungkin memperlajari semua yang ada pada pupulasi, misalnya
karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulan akan dapat diberlakukan
untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representatif atau mewakili.
Teknik
sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian. Teknik sampling dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu: Probability sampling dan Nonprobability sampling. Probability sampling meliputi, simple random, proportionate stratified random, disproportionate
stratified random, dan area random.
Non-Probability sampling meliputi,
sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive sampling,
sampling jenuh, dan snowball sampling
(Sugiyono, 2008:119).
Suharsimi
(2006:133) menjelaskan bahwa pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga diperoleh sample (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai
contoh, atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Dengan
istilah lain, sampel harus representative. Untuk sekedar ancer-ancer, maka
apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subjeknya besar dapat diambil
antara 10 – 15 % atau 20 – 25 % atau lebih.
Teknik
pengambilan sampel juga bisa menggunakan rumus Slovin (dalam Husein Umar,
2003:120), yaitu:
Dimana:
n
= sampel
N= ukuran populasi
e = kelonggaran
ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir (dalam
penelitian ini ditetapkan 5%)
Roscoe
dalam bukunya yang berjudul Research Methods for Busines (Sugiyono:131)
memberikan saran-saran tentang ukuran sampel untuk penelitian seperti berikut
ini:
a. Ukuran sample yang layak dalam penelitian
adalah antara 30 sampai dengan 500.
b. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya:
pria-wanita, pegawai negeri-swasta dan lain-lain), maka jumlah anggota sampel
setiap kategori minimal 30.
c. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis
dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah
anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya
variable penelitiannya ada 5 (independent dan dependent), maka jumlah
anggota sample = 10 x 5 = 50.
d. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana,
yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok control, maka jumlah anggota
sample masing-masing kelompok antara 10 sampai dengan 20.
Penelitian ini dilaksanakan di . . ., oleh karena itu yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah . . .. Karena jumlah variabel dalam
penelitian ini ada 2 (dua) variabel, yaitu 1 (satu) variabel bebas (indepensenti)
dan 1 (satu) variable terikat (dependent), maka penulis menentukan
jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 20 sampel. Pengambilan sampel sebanyak 20 ini diambil secara acak (random)
pada. . ...
F. Sumber Data
Sumber
data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi sumber data primer dan
sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari
lapangan (Nasution, 2011: 141). Sumber data primer dalam penelitian ini adalah
segala sumber dari lapangan yang meliputi hasil penyebaraan angket, interview
dan observasi.
Lebih
lanjut Nasution mengatakan bahwa sumber dari bacaan disebut sumber sekunder.
Sumber-sumber sekunder terdiri atas berbagai macam, dari surat-surat pribadi,
kitab harian, notula rapat perkumpulan, sampai dokumen-dokumen resmi dari
berbagai instansi pemerintah. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah
segala sumber bacaan yang berkaitan dengan penelitian.
Dalam penelitian ini sumber data primernya adalah . . . . Sedangkan
sumber data sekundernya adalah . . .
G. Teknik dan Alat Pengumpul
Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data merupakan suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh data yang
diperlukan untuk kepentingan penelitian. Selanjutnya bila dilihat dari segi
cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan
dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan) dan
gabungan ketiganya (Sugiyono, 2010: 193). Adapun teknik pengambilan data yang
diperlukan dalam penelitian ini adalah teknik sampling. Teknik sampling adalah
merupakan teknik pengambilan sampel. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah Teknik simple random sampling. Dikatakan
simple (sederhana) karena pengambilan
anggota sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu (Sugiyono, 2010: 118).
2. Alat Pengumpulan Data
Instrurnen
pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti
dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis
dan lebih mudah.
“Instrumen
penelitian” yang diartikan sebagai “alat bantu” merupakan sarana yang dapat
diwujudkan dalam benda, misalnya angket (questionnaire), daftar cocok (checklist) atau
pedoman wawancara (interview guide atau interview schedule), lembar
pengamatan atau panduan pengamatan (observation sheet atau observation schedule) soal
tes (yang kadang-kadang hanya disebut dengan “tes” saja, inventors (invertory), skala (scale), dan
lain sebagainya.
a. Angket
Angket merupakan daftar
pertanyaan-pertanyaan tertulis untuk memperoleh data yang disebarkan kepada
seluruh responden yang menjadi sampel dalam penelitian.
b. Wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik
pemerolehan data melalui tanya jawab dengan pihak yang ada hubungannya dengan
permasalahan yang menjadi fokus kajian dalam penelitian ini.
c. Observasi
Yaitu teknik pemerolehan data
melalui pengamatan langsung kepada obyek penelitian.
d. Studi Dokumentasi
Merupakan cara pemerolehan
data melalui bukti-bukti atau dokumen tertulis yang berkaitan dengan masalah
penelitian.
3.
Validitas
dan Reliabilitas Instrumen
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat
ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya instrumen penelitian. Jadi
instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam
maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2008:148).
Instrumen penelitan dalam bidang pendidikan sering disusun sendiri,
termasuk menguji validitas dan reliabilitasnya. Instrumen dalam penelitian ini ada 4 (empat),
yaitu instrument untuk mengukur kemampuan manajerial kepala sekolah, budaya sekolah,
kinerja inovatif guru dan prestasi belajar siswa.
Sesuai
dengan karakteristik penelitiian dengan pendekatan kuantitatif, penyusunan
instrumen penelitian sebagai alat untuk mengumpulkan data menjadi
hal yang penting yang akan menentukan pada kualitas hasil penelitian.
Dalam hubungan ini alat pengumpul data, khususnya angket, dimaksudkan untuk
mengukur variabel-variabel penelitian sehingga dapat diperoleh data kuantitatif
untuk kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan formula statistik yang
relevan dengan tujuan penelitian.
a. Validitas Instrumen
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 2005:267). Validitas instrumen dalam penelitian ini
diawali dengan validitas konstrak (construct
validity) dan validitas isi (content validity). Untuk menguji
validitas konstrak dan validitas isi, dapat digunakan pendapat dari ahli (judment experts). Dalam hal ini setelah
instrumen dikonstruksi tentang isi dan aspek-aspek yang akan diukur dengan
berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli.
Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Mungkin
para ahli akan memberi keputusan: instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan,
ada perbaikan, dan mungkin dirombak total. Jumlah tenaga ahli yang digunakan
minimal tiga orang dan umumnya mereka yang telah bergelar doktor sesuai dengan
lingkup yang diteliti (Sugiyono, 2008:177).
Setelah
pengujian validitas konstrak dan validitas isi dari ahli dan berdasarkan
pengalaman selesai, maka diteruskan dengan uji validitas empirik (empirical-validity)
di lapangan, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam suatu
faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total, dengan menggunakan
rumus Pearson Product Moment:
Dengan merumuskan hipotesis:
Ha : instrumen soal valid.
Ho : instrumen soal tidak
valid
α = 0,05 atau 5%
Ha diterima bila r(hitung) > r(tabel)
b. Reliabilitas Instrumen
Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa
kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama
(Sugiyono, 2005:267). Pengujian
reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara
eksternal dapat dilakukan dengan test-retestb
(stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal
reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir
yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu (Sugiyono, 2005:273).
Untuk menguji
reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan Teknik Belah Dua (split half) yang dianalis dengan rumus
Spearman Brown. Untuk keperluan itu, maka butir-butir instrumen dibelah menjadi
dua kelompok, yaitu kelompok instrumen nomor ganjil dan kelompok instrumen
nomot genap. Selanjutnya skor total antara kelompok ganjil dan kelompok genap
dicari korelasinya dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment:
Kemudian hasil korelasi
tersebut dimasukkan dalam rumus Spearman Brown:
(Sugiyono, 2008:190)
H. Teknik Analisis Data
Analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Untuk menguji hipotesis adanya pengaruh Kepemimpinan Entrepreneur
Kepala Sekolah (X) terhadap Kinerja Inovatif Guru (Y).
Rumusan hipotesis yang
diajukan adalah:
Ha : ada pengaruh kepemimpinan
entrepreneur kepala sekolah terhadap kinerja inovatif guru.
Ho : tidak ada pengaruh kepemimpinan
entrepreneur kepala sekolah terhadap kinerja inovatif guru.
Kemudian dituangkan dalam
bentuk hipotesis statistik sebagai berikut:
Ha : rx1y
≠ 0
Ho : rx1y
= 0
Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus:
Dan dilanjutkan uji signifikansi dengan menggunakan rumus:
(Sugiyono, 2008:259)
Kemudian nilai t-hitung
dibandingkan dengan nilai t-tabel dengan derajat kebebasan, dk = n-2 dan
derajat kesalahan 5%, dengan ketentuan:
Ha: diterima, jika nilai
t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel; dan
Ho: diterima, jika nilai
t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel.
Analisis selanjutnya adalah menghitung persamaan regresinya. Persamaan
regresi dapat digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel
dependen bila nilai variabel independen dimanipulasi atau dirubah-rubah
(Sugiyono, 2008:261).
Adapun persamaan regresi yang
dimaksud adalah:
Dimana,
Y = nilai yang diprediksikan
a = konstanta
b = koefisien regresi
X = nilai variabel independen
Untuk mencari nilai a dan b pada persamaan regresi,
dengan menggunakan rumus:
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono.
(2008). Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta.
_______,
(2008). Statistik Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta.
_______,
(2009). Metode Penelitian Bisnis, Bandung: CV Alfabeta.
0 Response to "RESUME METODE PENELITIAN"
Post a Comment