MAKALAH EVALUASI PENDIDIKAN KETERAMPILAN BERBICARA

 


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Untuk itu, diperlukan standar penilaian. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

Dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari kita sering berbicara di manapun kita berada seperti diskusi keompok di kelas, berkomunikasi di rumah maupun di sekolah dan sebagainya. Namun tidak semua orang mampu berbicara dengan baik. Padahal kemajuan masyarakat sangat erat kaitannya dengan kemudahan menyampaikan informasi atau berita, maupun kepiawaian menyampaikan ilmu di masyarakat. Dan untuk menyampaikan informasi itu dengan cara berbicara. Karena semakin banyak orang menyampaikan pengetahuan, maka semakin meningkat pula daya pikir seseorang.

Selain itu dalam ketrampilan berbicara juga erat kaitannya dengan ketrampilan lainnya. Seperti ketrampilan menyimak, membaca dan menulis. Untuk itu dengan makalah ini, kami mencoba membahas tentang pengembangan instrumen penilaian ketrampilan berbicara.

 

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian instrumen penilaian ketrampilan berbicara?

2. Apa saja jenis-jenis instrumen penilaian ketrampilan berbicara?

3. Apa saja contoh-contoh instrumen penilaian ketrampilan berbicara?

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PENGEMBANGAN INSTRUMEN KETRAMPILAN BERBICARA

A. Definisi Instrumen Penilaian Ketrampilan Berbicara

Instrumen adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan akademis, sehingga dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu obyek ukur atau mengumpulkan data mengenai suatu variabel. Dalam bidang pendidikan, instrumen digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa, faktor-faktor yang diduga mempunyai hubungan atau berpengaruh terhadap hasil belajar, perkembangan hasil belajar siswa, keberhasilan proses belajar mengajar guru dan keberhasilan pencapaian suatu program tertentu.

Dalam evaluasi pendidikan terdapat dua kegiatan  yang penting, yaitu pengukuran dan penilaian. Mengukur adalah kegiatan membandingkan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. Sedangkan penilaian adalah kegiatan menafsirkan atau mendeskripsikan hasil pengukuran. Atau bisa juga disebut keputusan tentang nilai. Penilaian dilakukan setelah siswa menjawab soal-soal yang terdapat dalam tes. Hasil jawaban siswa tersebut akan ditafsirkan dalam bentuk nilai.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Anton M. Moeliono, dkk., 1998:114) dinyatakan bahwa berbicara adalah berkata, bercakap, berbahasa, melahirkan pendapat dengan perkataan, tulisan dan sebagainya atau berunding.

Berbicara adalah kegiatan mengungkapkan pikiran melalui lisan kepada orang lain atau audiens. Ketrampilan ini membutuhkan penguasaan berbahasa aktif agar dengan mudah mengkonstruksi pengetahuan bahasa untuk dapat digunakan mengkomunikasikan ide kepada orang lain. Jadi, pengertian instrumen penilaian ketrampilan berbicara adalah alat yang digunakan untuk tujuan memperoleh seberapa jauh ketrampilan berbicara siswa dalam proses pembelajaran.

B. Jenis-jenis Instrumen Penilaian Ketrampilan Berbicara

Ada dua jenis penilaian yang digunakan dalam pembelajaran berbicara, yaitu penilaian proses dan penilaian hasil.

1.      Penilaian proses dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung untuk menilai sikap siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

2.      Penilaian hasil dilakukan berdasarkan unjuk kerja yang dilakukan siswa ketika menyajikan kompetensi berbicara yang dituntut kurikulum atau mempresentasikan secara individual.

 

Ø  Penilaian proses, meliputi :

·   Kedisiplinan.

·   Minat; pendapat/tanggapan.

·   Kerja sama.

·   Keaktifan.

·   Tanggung jawab.

Ø  Penilaian hasil, meliputi :

·   Kelancaran menyampaikan.

·   Kejelasan vocal.

·   Ketepatan intonasi.

·   Ketepatan pilihan kata (diksi).

·   Struktur kalimat (tuturan).

·   Kontak mata dengan pendengar.

·   Ketepatan mengungkapkan gagasan disertai data tekstual.[1]

 

C. Contoh-contoh Instrumen Penilaian Ketrampilan Berbicara

Mengukur kemampuan berbicara bahasa Arab adalah mengukur kemampuan siswa dalam mengekspresikan ide pikiran dan perasaan siswa dalam bahasa Arab lisan (ta’bir syafahi).

Terdapat beberapa bentuk tes yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan keterampilan berbicara dalam bahasa Arab diantaranya adalah sebagai berikut:

1)      Mendeskipsikan Gambar (Washf al-shurah)

Siswa diminta untuk mendeskripsikan gambar secara lisan dengan menggunakan bahasa Arab, dalam mendiskripsikan gambar terkadang diberi beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan gambar atau secara bebas siswa diminta untuk mendeskripsikan apa yang dilihat dalam gambar, seperti pada contoh berikut:

 امامك الان صورة  داخل الفصل، المطلوب منك أن تصف هذه الصورة شفويا، وقبل أن تصفها، أجب الأسئلة الاتية حول الصورة:

١.   ماذا تمثل هذه الصورة؟

٢.   ما الأدوات التي فيها؟

٣.   من يجلس على المقاعد؟

٤.    ماذا ترى على الحائط؟

٥.   ماذا يفعل المعلم؟

٦.   هل ترى التلامذ منتبهين؟

٧.   كيف عرفت؟

2)      Menceritakan pengalaman (wash al-khibrah)

Siswa diminta untuk menceritakan pengalamannya, seperti rekreasi, pengalaman yang menyenangkan, yang menyedihkan dan lain sebagainya. Dalam bercerita bisa diberi panduan atau bercerita bebas seperti pada contoh berikut:

١. تكلم عن الرحلة التي شاركت فيها

)اتبع النقاط التالية: متى تتحرك للرحلة؟، إلى أين الرحلة؟، مع من تشارك الرحلة؟، كيف تصل إلى مكان التنزه؟، كم ساعة تستغرق الرحلة؟، بماذا تشعر؟(

٢. تكلم عن الأنشطة الطلابية التي شاركت فيها

3)      Wawancara

Wawancara dalam maharah kalam sering digunakan baik dalam proses pembelajaran maupun dalam mengukur kemampuan siswa. Dalam wawancara atau hiwar, siswa diajak berdialog dengan tema tertentu dan dengan criteria yang telah ditentukn pula.

Dalam wawancara seorang guru bisa secara langsung melakukan wawancara atau hiwar dengan siswa, atau siswa dengan siswa lainnya, sebagaimana contoh berikut ini:

 

 أسئلة مهارة الكلام في التعارف بين المدارس والطالب:

المدرس: أين تسكن؟ ـ الطالب: ............

المدرس : أين تدرس؟ ـ الطالب: ........

المدرس: في أي المرحلة تجلس؟ ـ الطالب: ..........

المدرس: السلام عليكم ـ الطالب: ............

المدرس : ما اسمك؟ ـ الطالب: ...........

المدرس: من اين أنت قادم؟ ـ الطالب:..........

أسئلة مهارة الكلام تحت العنوان في المعهد بين المدارس والطالب :

المدرس: هل الدراسة في المعهد جيد لطلاب المدرسة؟ ـ الطالب: ............

المدرس : لماذا؟ ـ الطالب: ........

المدرس: السلام عليكم ورحمة الله ـ الطالب: ..........

المدرس: كيف حالك؟ . الطالب: ............

أسئلة مهارة الكلام تحت العنوان الأنشطة اليومية بين الطالب والطالب:

الطالب ١ : السلام عليكم ورحمة الله . الطالب ٢ : ............

الطالب ١ : كيف حالك؟ . الطالب ٢ : ........

الطالب ١ : في أية ساعة استيقظت من النوم؟  ـ الطالب ٢ : ..........

الطالب ١ : أين تصلي الصبح؟ ـ الطالب ٢ : ............

الطالب ١ : هل مارست الرياضة كل صباح؟ أية رياضة؟ ـ الطالب ٢ : ........

الطالب ١ : متى تذهب إلى المدرسة؟ ـ الطالب ٢ : ..........

الطالب ١ : متى ترجع إلى المدرسة ؟ ـ الطالب ٢ : ............

 

 

4)      Berbicara bebas  ta’bir khur

Dalam ta’bir khur, siswa diminta untuk berbicara bebas, berbicara bebas memiliki dua arti, pertama siswa diminta untuk berbicara sekitar 5-7 menit menggunakan bahasa Arab dengan tema atau judul bebas dari mereka sendiri, atau kedua berbicara bebas berarti siswa diminta untuk berbicara tentang tema atau judul tertentu sekitar 5-7 menit tanpa diberi point-point atau ide pokok sebagai pedoman dalam mereka berbicara.

Diantara judul-judul yang dapat digunakan dalam berbicara bebas adalah sebagai berikut:

تكلم عن الموضوعات الاتية حول ٥-٧ دقائق:

البيانات الشخصية، السكن، العمل، وقت الفراغ، العلاقات مع الخرين، المناسبات العامة والخاصة، الصحة والمرض، التربية والتعليم، في السوق، في المطعم، الخدمات، البلدان والأماكن، اللغة الأجنيبة، الجو، المعالم الحضارية، الحياة الاقتصادية.

5)   Diskusi

Siswa diajak berdiskusi mengenai tema tertentu, pelaksanaan diskusi bisa juga dilaksanakan dengan model seperti debat terutama jika kemampuan mereka sudah dalam tingkat tinggi, atau berdiskusi sederhana tentang tema terentu seperti pada contoh berikut:

هل توافق أو لا توافق؟ ولماذا؟

١.   الزواج السعيد هو الذي يخلو من المشكلات.

٢.    أقر الخلافات بين الزوجين سببها الاقارب.

٣.   الغرض من الزواج الاستماع بالحياة.[2]

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berbicara adalah kegiatan mengungkapkan pikiran melalui lisan kepada orang lain atau audiens. Keterampilan ini membutuhkan penguasaan berbahasa aktif agar dengan mudah mengkonstruksi pengetahuan bahasa untuk dapat digunakan mengkomunikasikan ide kepada orang lain.

Ada dua jenis penilaian yang digunakan dalam pembelajaran berbicara, yaitu penilaian proses dan penilaian hasil.

1)   Penilaian proses dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung untuk menilai sikap siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

2)   Penilaian hasil dilakukan berdasarkan unjuk kerja yang dilakukan siswa ketika menyajikan kompetensi berbicara yang dituntut kurikulum atau mempresentasikan secara individual.

Terdapat beberapa bentuk tes yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan keterampilan berbicara dalam bahasa Arab diantaranya adalah sebagai berikut:

1)  Mendeskipsikan Gambar (Washf al-shurah)

2)   Menceritakan pengalaman (wash al-khibrah)

3)   Wawancara

4)   Berbicara bebas  ta’bir khur

5)   Diskusi

B. Saran

            Mungkin inilah yang diwancakan pada penulisan kelompok kami meskipun penulisannya jauh dari sempurna. Banyak kesalahan dari kelompok kami, karena kami manusia tempat salah dan dosa. Dan kami juga membutuhkan saran dan kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik dari masa sebelumnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hamid. 2010. Mengukur Kemampuan Bahasa Arab. Malang: UIN-Malik Press

Nurul Hikmah, 2012 Pengembangan Instrument Penilaian Ketrampilan Menyimak dan Berbicara, http://immaniez2.blogspot.co.id/



                [1] Nurul Hikmah, “Pengembangan Instrument Penilaian Ketrampilan Menyimak dan Berbicara”, immaniez2, diakses dari     http://immaniez2.blogspot.co.id/, pada tanggal 14 Oktober 2016 pukul 16.04

                [2] Abdul Hamid, Mengukur Kemampuan Bahasa Arab, UIN-Malik Press, Malang, 2010, hlm. 98.

0 Response to "MAKALAH EVALUASI PENDIDIKAN KETERAMPILAN BERBICARA"

Post a Comment